air menyibakkan keranuman malam
guntur gemuruh luruh menyematkan keinginan kisruh
pohon-pohon menanggalkan daun-daunnya
angin berhembus ke ubun-ubun
dingin merasuk ke jiwa gamang
tubuh tergerai oleh peluh asin
aspal menorehkan tinta hitam pada kendaraan yang lalu-lalang
simpangan pabrik ubin kutermenung di kelebatan hujan yang pening seiring peluh menetes di tubuh nan lunglai ini
ingin kulumat wanita di sebelahku
ingin kuajak dia bercengkrama dalam hujan yang hening
ingin kutanggalkan hasratnya dalam erangan musim semi
gadis dewasa berperasaan elegan terkesima derai air menetes
Simpangan Pabrik Ubin 22/03/04