Berhentilah mengigau, aku tahu siapa dirimu. Kekosongan yang menghantuimu dan kemarahan yang menelan jiwamu.
Aku tak mengingat perseteruan kita. Aku mengidap dementia. Tapi aku tak akan pernah melupakan seringai senyum palsumu.
Kaulah si pembunuh rembulan, akan kuremukkan engkau dalam kepingan. Pergilah tidur. Waktu yang melompati kubangan itu tak akan pernah kembali padamu.
Matahari menguning di atas kepala. Biar kita tumbuh bersama tanpa ingatan. Ini bukan kali pertama kita berjumpa. Ini bukan terakhir kali kita bertemu.
Lalu apa yang pernah aku ucapkan padamu, 'Siapakah yang dulu merestui pernikahan rembulan? Apakah engkau akan membuat hidupnya dipenuhi kebahagiaan? '
Waktu yang datang dan pergi tak kuingat lagi. Aku pernah sekali bermimpi dan setelah itu melupakannya. Bukankah kita pernah tinggal serumah di sebuah negeri yang tak mengenal kesedihan. Bagimu itu mungkin saja ganjil. Tapi bagiku, itu sungguh terasa indah.
This poem has not been translated into any other language yet.
I would like to translate this poem