Sejarah tidak mencatat namaku hanya untuk kemudian menghapusnya. Hanya karena namaku Messalina. Ada yang tak orang mengerti tentang diriku kecuali kedegilan hati mereka sendiri. Bukankah setiap orang menggunakan pikiran dan nafsunya demi memburu kesenangan? Tapi apalah arti sebuah kesenangan kalau bukan kesenangan itu sendiri?
Kebanyakan orang tak berani mengatakannya. Diam-diam mereka memuja kecantikan dan keelokan bidadari seperti terang cahaya matahari. Orang terpesona oleh kenikmatan purba dan berpura-pura tak mengenalinya. Tak sudi menyapa atau membisikkan namanya, walau cuma di dalam hati.
...
Read full text