Saturday, October 7, 2023

Maruti Comments

Rating: 0.0

Hujan memintaku menari. Maka menarilah aku dalam malam tak berbulan ini. Dan ketika ia menenggelamkan cahaya bintang-gemintang dengan menangkupkan setiap sudu kerlip itu ke dalam genggaman tangannya, malam jadi gelap sempurna dalam bangsal kencana ini.

Sekalipun demikian, kami terus menari. Hanya aku dan hujan. Walau aku tak dapat melihat wajah hujan, dan hujan tak dapat menatap ke dalam mataku. Aku memeluk basahnya seperti ia memeluk basahku dalam dirinya.
...
Read full text

Titon Rahmawan
COMMENTS
Close
Error Success