Wednesday, September 20, 2023

Khalwat Comments

Rating: 0.0

Dari balik tingkap ini aku sengaja mengintaimu. Memasang kamera pada jalusi untuk melihatmu mencumbui malam. Seperti gerimis yang baru saja turun, menggiringmu melewati teras rumah tetangga lalu sengaja menggeletakkan tubuhnya di atas sofa abu-abu yang dulu engkau beli dari pesta Sri Ratu. Tangan-tangan hujan tidak meronai pipimu dengan warna merah jambu, melainkan coklat tua agar senada dengan jaket yang dikenakannya.

Walau, ia hanya seorang penjaga yang membawa suar kemana-mana. Namun ia juga adalah samudra tak bernama yang tak urung menelikung tubuhmu dengan kata luas tak terperi. Sebagaimana kata-kata rayuan yang diucapkannya bergema bersama lantunan tembang-tembang lawas yang ia rekam sepekan sebelumnya dari sebuah aplikasi di internet.
...
Read full text

Titon Rahmawan
COMMENTS
Close
Error Success