Bisikan Sang Rembulan Poem by Ayatullah Nurjati

Bisikan Sang Rembulan

Rating: 5.0

Bulan berbisik ke laut,
'Ceritakan padaku rahasia terdalammu.'
dan laut, dengan ombaknya yang menari,
Mengungkapkan kisah-kisah tentang kapal-kapal yang kandas atau menghilang,
Tentang mimpi para pelaut dan lagu-lagu putri duyung.

Bulan mendengarkan, cahaya peraknya
Membelai permukaan air.
Ia mendengar kisah-kisah tentang cinta dan kerinduan,
tentang badai yang mengamuk dan ketenangan yang menenangkan,
tentang pasang surut yang menyatukan hati.

Sebagai balasannya, bulan berbagi rahasianya sendiri:
Bagaimana ia mengawasi para kekasih,
Bagaimana ia menyaksikan kelahiran dan perpisahan,
Bagaimana ia menenun benang takdir
Melintasi hamparan malam yang luas.

dan begitulah, bulan dan laut berbincang,
Dua makhluk surgawi yang terikat oleh misteri,
Bisikan mereka bergema sepanjang waktu,
Menciptakan gelombang keajaiban dan refleksi,
Memandu hati menuju cakrawala yang tak terbatas.

Saat fajar mendekat, bulan mundur,
Meninggalkan jejak perak di atas air.
Laut mendesah, menyimpan rahasianya erat-erat,
dan malam menyerah pada siang,
Namun kenangan percakapan mereka tetap ada,
Tarian abadi antara bulan dan laut.

Pantai Pasir Putih Pulau Peucang,13 Juli 2024
© ayatullah nurjati @poemhunter.com

Bisikan Sang Rembulan
This is a translation of the poem The Moon's Whisper by Ayatullah Nurjati
Thursday, July 25, 2024
POET'S NOTES ABOUT THE POEM
Bulan selalu menjadi penentu pasang surut air laut seolah-olah tidak pernah saling selingkuh satu sama lain dan akan selalu setia selama bumi terus mengorbit di tata surya ini.
COMMENTS OF THE POEM
Close
Error Success